Liputan Orientasi Siswa


516

mos

Indonesia adalah negara 1001 singkatan. Masa Orientasi Siswa yang disingkat MOS kerap kali disebut sebagai MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau juga MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) ataupun OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus). Selanjutnya Jedi akan menyebutnya MOS.

MOS identik dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan proses pendidikan, terlebih bermanfaat. Banyak pihak yang meminta MOS dihapuskan karena hanya mengarah pada perploncoan senior pada siswa baru. Banyak pula anggapan bahwa MOS itu adalah singkatan dari Membuat Orang Sinting.

Di sisi lain MOS menjadi salah satu alasan mengapa banyak siswa ingin menjadi pengurus OSIS. Jedi juga pernah menjadi bagian dari pengurus OSIS yang ikut ngospek anak-anak baru. Tujuannya cuma satu, biar terkenal di kalangan dedek-dedek gemez.

dedek

 

Apa saja kegiatan MOS yang tidak berguna bagi nusa, bangsa, dan agama ini? Berikut pantauan Jedi di lapangan.

Awal MOS, biasanya siswa diwajibkan membawa barang bawaan yang namanya tidak familiar, yang pada intinya membuat repot peserta MOS. Misalnya para siswa diminta membawa kursi goyang yang ternyata hanyalah kertas karton ditulisi “kursi goyang”, membawa korek api cap Dua Durian yang hanya bisa dilakukan dengan mencoret satu dari tiga gambar durian, ataupun disuruh membeli coklat sundel bolong yang ternyata adalah coklat merk Suzanna.

makanan

suzanna

 

Peserta MOS seringkali datang dengan dandanan seragam yang ditentukan oleh panitia. Siswa laki-laki menggunakan topi setengah bola dan siswa perempuan rambutnya diikat dua menggunakan tali rafia, plus aksesoris lain yang tak kalah ajaib. Hal ini membuat gerombolan peserta MOS tampak seperti pawai manusia prasejarah.

aksesoris

Panitia MOS selalu galak dan marah-marah jika berbicara dengan para peserta. Sesungguhnya marah-marah itu cuma akting, 100% improvisasi. Terkadang ada senior imut yang berusaha tampil galak, namun gagal karena keimutannya. Ada pula senior bersuara cempreng yang jika marah dan berteriak, malah terdengar seperti tikus kesurupan yang terjepit pintu lipat.

Kabarnya marah-marah ini dimaksudkan agar peserta MOS hormat pada senior, padahal cukup dengan berubah menjadi tiang bendera saat upacara, orang akan hormat dengan sendirinya.

Saat jadi panitia MOS dulu, Jedi tidak pernah marah apalagi sama perempuan meskipun teman-teman yang lain marah-marah. Jedi memang Genitalman  Gentleman.

Modus operandi kakak kelas jones (jomblo ngenes) anggota OJAN (Organisasi Jomblo Akut Nasional) ketika MOS adalah meminta siswa baru memberi coklat dan surat cinta pada senior mereka. Karena tak ada yang memberikan surat cinta, maka kakak kelas memaksa adik kelasnya dengan alasan bagian dari MOS.

surat cinta

 

Modus lain senior jomblo adalah mendadak baik dan getol melindungi para junior pilihannya agar tidak dimarahi ataupun dihukum panitia lain. Jadi malaikat penyelamat di tengah senior-senior yang menakutkan tentu saja memperbesar jalan menuju PDKT yang sukses.

Sepulang sekolah, adik kelas yang menyukai seniornya akan langsung mencari akun sosial media kakak kelas tersebut dan dilanjutkan dengan aksi seperti ini:

folbek

Masa Orientasi Siswa yang diharapkan bisa mengenal lingkungan sekolah malah berujung disorientasi karena tidak ada sekolah yang memiliki seragam topi kerucut dari karton ataupun kaos kaki beda warna.

Hal ini senada dengan istilah study tour sekolah yang terdengar seperti bepergian ke suatu daerah baru untuk belajar, melainkan hanya jalan-jalan ke daerah wisata saja. Diduga study tour ini merembet hingga dewasa dengan program “kunjungan kerja”, namun yang terlihat hanyalah foto-foto berliburan mewah di luar negeri.

Itulah hal yang terjadi pada saat MOS dari zaman para orangtua kita masih sekolah hingga saat ini. Tak ada yang tahu asal usul perploncoan apakah dimulai dari penjajah Belanda, Jepang, ataupun konspirasi Yahudi, Illuminati, kapitalis, dan komunis.


Like it? Share with your friends!

516
JeDi

You think water moves fast? You should see ice. It moves like it has a mind. Like it knows it killed the world once and got a taste for murder.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *