Berapakah seharusnya gaji fresh graduate di Jakarta? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit bagi pelamar pekerjaan yang belum memiliki pengalaman. Kenapa? Karena tidak ada perbandingan dengan pekerjaan terdahulu. Kandidat biasanya hanya mendapat informasi dari teman, atau yang lebih buruk asbun alias “asal bunyi”.
Pada dasarnya untuk menjawab pertanyaan ini sangat mudah. Kandidat tinggal memaparkan kebutuhannya selama sebulan. Liputan 9 akan membahas satu gambaran berapakah biaya hidup seorang lajang di Jakarta. Kebutuhan dikelompokkan berdasarkan frekwensi harian, mingguan, dan bulanan.
Kebutuhan Harian
Transportasi
Untuk dapat sampai dari satu titik ke titik lain, di Jakarta rata-rata menggunakan 2 kali angkutan umum. Biaya angkutan sekali naik berkisar dari Rp 2.000 – Rp 5.000 tergantung jarak. Jika sekali naik angkutan Rp 4.000, maka dikali dua jadi Rp 8.000. Ini baru pergi. Ditambah biaya pulang jadi Rp 16.000 / hari. Dikali 20 (hari kerja selama sebulan) = Rp 320.000
Konsumsi
Konsumsinya sehari biasanya 3 kali: sarapan, makan siang, dan makan malam atau ngemil. Rp 30.000 sepertinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ini selama sehari. Dihitung sebulan = 20 x 30.000 = Rp 600.000
Sub-total = 320.000 + 600.000 = Rp 920.000
Kebutuhan Mingguan
Rekreasi
Setelah 5 hari bekerja, akhir minggu adalah waktunya untuk rekreasi. Orang punya cara masing-masing untuk menghabiskan 2 hari ini. Ada yang nonton film bersama pasangan, bertemu teman-teman sambil menikmati bir, ke salon, atau mungkin sekedar ingin makan enak. Biayanya pasti berbeda-beda. Di sini kami mencoba mengambil rata-rata biaya akhir pekan sebesar Rp 250.000. Jadi selama sebulan = 4 pekan x 250.000 = Rp 1.000.000
Sub-total = 920.000 + 1.000.000 = Rp 1.920.000
Komunikasi
Di era teknologi informasi, komunikasi sudah menjadi kebutuhan primer. Komunikasi di sini bisa mencakup ponsel atau koneksi internet. Kita coba dengan angka Rp 200.000 sebulan
Sub-total: 1.920.000 + 200.000 = 2.120.000
Ibadah
Tidak ada patokan biaya di sini. Namun kami mencoba memberi gambaran sekali ibadah Rp 100.000, maka selama sebulan butuh Rp 400.000 untuk ibadah.
Sub-total: 2.120.000 + 400.000 = Rp 2.520.000
Kebutuhan Bulanan
Akomodasi
Sebagai seseorang yang mandiri, anda tentu saja ingin hidup bebas. Indekos adalah salah satu pilihan. Biaya indekos di Jakarta sangat beragam, mulai dari yang Rp 500.000 per bulan sampai yang paling mewah Rp 3.000.000. Misal seseorang mengambil indekos sebesar Rp 1.000.000 per bulan.
Sub-total: 2.520.000 + 1.000.000 = Rp 3.520.000
Tabungan
Seseorang bekerja harus ada tujuan. Misalnya tahun ini bisa beli motor, tahun depan mobil, berikutnya menikah, rumah, dan seterusnya. Jangan sekali-kali bekerja tanpa tujuan. Disinilah pentingnya menabung. Jangan menabung di akhir bulan, yang adalah sisa setelah semua kebutuhan terpenuhi. Menabunglah di awal bulan. Langsung patok berapa uang yang akan ditabung. Rp 1.000.000 misalnya.
Sub-total: 3.520.000 + 1.000.000 = Rp 4.520.000
Demikian gambaran biaya hidup seorang lajang di Jakarta dengan gaya hidup standar. Kini anda sudah tahu jawaban untuk pertanyaan “berapa gaji yang anda harapkan” saat wawancara. Jadi, jangan mau digaji kurang dari angka di atas.
itu konsumsi, makan cuma untuk 20 hari? trus 10 harinya puasa sehari semalem?
Harusnya: Konsumsi
Konsumsinya sehari biasanya 3 kali: sarapan, makan siang, dan makan malam atau ngemil. Rp 30.000 sepertinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ini selama sehari. Dihitung sebulan = 30 x 30.000 = Rp 900.000
tapi dapet apa ya sehari semalem makan + ngemil 30rb? :p
Jadi yang 10 harinya itu masuk ke rekreasi, Pemirsa. Cukup jelas ya
kalo pergi aja naik angkot, rekreasi 250.000/2hari murah amat min.
eh nggak deng kalo main kelereng doang :|