Perkembangan teknologi smartphone membuat orang tak bisa lepas dari gadgetnya, ternasuk pada saat konser karena smartphone saat ini sudah dilengkapi kamera. Bukannya menonton dengan maksimal karena mayoritas konser ini diharuskan membeli tiket, para penonton malah fokus melihat layar smartphone (bahkan tablet 10 inci) mereka untuk merekam foto bahkan video aksi panggung.
Hal ini adalah hal yang sangat sia-sia. Kenapa? Berikut ulasannya.
- Kamera smartphone Pemirsa tidak secanggih itu
Lensa yang kecil berakibat objek terlihat sangat jauh dibandingkan aslinya (terlebih fakta bahwa mayoritas penonton berdiri jauh dari panggung). Ditambah lagi banyak kamera smartphone yang tidak punya fitur anti goncangan dan tangkapan gambar yang buruk di saat gelap. Hasil yang muncul menjadi tidak jelas seperti masa depan mahasiswa IPK Nasakom.
1️⃣ - Banyak orang lain yang melakukan hal serupa
Bahkan dengan spek smartphone yang jauh di bawah milik Pemirsa, mereka tetap merekam sampai baterainya atau internal storage habis. Jika Pemirsa benar ingin memiliki foto atau video aksi panggung dengan kualitas sekelas “tidak ada yang mau nonton”, cukup tunggu sebentar dan cari videonya di sosial media untuk Pemirsa unduh. Biarkan orang lain bekerja untuk Pemirsa.
2️⃣ - Sesungguhnya ada orang yang dibayar untuk dokumentasi konser
Dan mereka profesional di bidangnya. Tak hanya dengan gadget yang mumpuni, mereka juga punya keleluasaan untuk mengambil gambar dengan kualitas fotografi dan videografi yang diterima di Instagram. Meski Pemirsa harus membayar untuk video resmi konser ini, namun lagi-lagi ada orang yang bekerja untuk Pemirsa. Bisa diambil secara gratis di Torrent kesayangan Pemirsa.
3️⃣ - Performer lebih senang melihat wajah penggemarnya, bukan punggung gadget
Selain menyanyi, performer juga sering mengajak interaksi penontonnya di antara dua lagu seperti bertanya maupun menjelaskan cerita di balik lagu berikutnya. Bayangkan anehnya jika Pemirsa curhat berdua dengan teman yang sepanjang curhat terus merekam Pemirsa curhat.
4️⃣ - Tangan yang mengambil rekaman menghalangi orang di belakangnya
Penonton sudah datang membayar tiket untuk melihat langsung sang idola di panggung (atau melalui gadget mereka), bukan melihat tangan orang dengan smartphone yang lebih butut darinya.
5️⃣ - Tangan yang naik mengambil rekaman memancarkan polusi udara
Akibat persaingan mengambil gambar, orang-orang berlomba-lomba meninggikan posisi smartphonenya agar tidak terhalang tangan di depan mereka. Tangan yang tinggi berarti keterbukaan pada wilayah ketiak yang basah akibat berdesak-desakan di tengah kerumunan. Dan bau-bauan pun menyebar mengganggu kenikmatan menonton konser.
6️⃣
Masih ada 768.359 alasan lagi mengapa mengambil gambar panggung saat konser merupakan pekerjaan sia-sia, seperti resiko jatuh, jambret, lowbat yang berakibat bete karena tidak bisa cek timeline, dan 768.356 alasan lainnya.
Jadi, apa alasan Pemirsa untuk tetap mengambil gambar panggung saat konser?
0 Comments