Setiap tahun perdebatan tentang perlu tidaknya Ujian Nasional selalu saja terjadi. Pembicaraan soal Ujian Nasional ini sudah seperti sinetron kejar tayang alias hanya Tuhan yang tahu kapan selesainya. Perdebatan ini pun membagi dua pihak menjadi pihak yang pro UN dan pihak yang kontra UN.
Pihak yang mendukung beralasan jika UN baik untuk perkembangan mutu pendidikan bangsa ini. dengan adanya UN, pihak sekolah ataupun guru dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya hingga para siswa bisa memperoleh nilai tinggi dalam ujian. Selain itu, UN juga dianggap bisa mendorong siswa agar rajin belajar dan lulus dengan hasil yang sebaik-baiknya.
Pelaksanaan UN pun punya nilai posistif, terutama dalam kaitannya dengan penjualan pensil 2B.
Initinya, mereka yang mendukung UN percaya bahwa UN adalah hal yang baik meski sebetulnya yang baik itu cuma yang ada badaknya.
Di lain pihak, keberadaan UN justru dianggap sebagai hal yang merugikan. Mereka yang kontra terhadap UN berdalih jika UN hanya akan memberikan tekanan yang besar terhadap para siswa hingga siswa pun menjadi stress.
Selain itu, siswa pun mengalami ketakutan seandainya mereka tidak lulus. Karena ketakutan itulah, banyak siswa yang kemudian melakukan hal-hal diluar logika. Banyak pelajar yang sampai meminta bantuan paranormal atau dukun (dukun beranak tidak termasuk) untuk menjampi-jampi alat tulis mereka supaya bisa lulus ujian.
Selain meminta bantuan dukun, ada juga pelajar yang sampai melakukan penyembahan berhala mulai dari menyembah pohon tua hingga menyembah galon air isi ulang.
Meski kini UN tidak lagi jadi syarat mutlak kelulusan, perdebatan tentang perlu tidaknya UN akan selalu ada.
Menurut pemirsa, apakah sebetulnya Ujian Nasional masih diperlukan?
0 Comments