Hutan ganja seluas lapangan sepakbola ditemukan di salah satu sudut di barat daya kota London. Hutan ganja tersebut ditemukan berkat adanya laporan dari masyarakat.
Awalnya masyarakat mengira yang mereka temukan adalah pohon cemara karena rupa pohon ganja sangat mirip dengan pohon cemara. Penggalan lirik salah satu lagu anak-anak Indonesia yang berjudul Naik Gunung, kiri-kanan kulihat saja banyak pohon cemara, diduga sang anak tidak benar-benar sedang naik ke puncak gunung melainkan tersesat di salah satu sudut di barat daya kota London.
Sarah Henderson dari kepolisian Inggris mengatakan bahwa kebun ganja itu “tampak bagai hutan cemara, hutan pohon Natal, yang bahkan dilengkapi dengan sebuah gazebo (saung kecil)”. Sarah menduga gazebo atau saung kecil itu berfungsi sebagai tempat istirahat penanam ganja setelah giting usai menghisap ganja.
“Siapapun yang menanamnya, benar-benar mencari tempat yang terpencil. Tidak ada cara untuk mencapainya kecuali dengan berjalan kaki selama 20 menit melewati semak-semak,” sambung Sarah. Jika benar-benar terpencil berarti warga yang menemukan dan melaporkan hutan ganja ini ke polisi diduga pasangan kekasih yang sedang mencari tempat mesum karena tidak mungkin seseorang menghabiskan waktu 20 menit berjalan kaki melewati semak-semak hanya untuk bermain catur di hutan.
“Tapi seluruh waktu yang mereka habiskan, segenap keahlian berkebun yang dikerahkan akan terbuang percuma. Karena seluruh kawasan itu akan dihancurkan oleh polisi,” tambah Sarah.
Akhirnya hutan ganja seluas lapangan sepakbola itu dibakar oleh polisi London. Setelah hutan terbakar tampak polisi London beserta warga sekitar bermain sepakbola sambil tertawa terbahak-bahak bersama di hutan tersebut.
0 Comments