4 Perubahan Sikap Mahasiswa di Akhir Bulan


535

Jutaan anak muda Indonesia merantau jauh dari rumah demi mendapat ilmu demi masa depan yang lebih cerah. Bukan masa depan bangsa, tapi memang demi masa depan mereka sendiri dan berharap mampu mendapat pekerjaan yang baik khususnya dalam jumlah gaji.

Perjuangan selama masa perkuliahan di rantau orang seringkali mendapat hambatan besar baik dari tugas kuliah yang sulit, dosen yang menyebalkan, hingga kehabisan uang tiap akhir bulan yang mampu merubah tabiat mahasiswa.

Apa saja sikap yang ditunjukkan? Inilah perubahan sikap mahasiswa yang terjadi di akhir bulan.

  1. Rajin Memasak
    Memasak sendiri tentu saja bisa menghemat uang. Inilah yang dilakukan mahasiswa jika merasa uang bulanannya semakin tipis seperti iPhone 6 Plus. Agar lambung tak ikut bengkok seperti sang gadget, mahasiswa harus berupaya mengurangi pengeluaran tidak perlu dengan memasak sendiri.Banyak pilihan memasak yang bisa dilakukan mahasiswa, antara lain rendang, soto, ataupun kari ayam yang semuanya tentu saja dalam bentuk bumbu Indomie instan. Berbagai rasa mie instan ini bis dikombinasikan dengan telur, nasi, dan air mata penuh derita.Mie instan yang identik dengan makanan darurat bencana dianggap cocok untuk mahasiswa di akhir bulan, karena para mahasiswa ini memang menderita bencana finansial akhir bulan.
  2. Sering merapikan kamar
    Apa hubungannya kekurangan uang dengan merapikan kamar? Penelitian membuktikan bahwa ada 86% kemungkinan seseorang menemukan uang yang terselip di berbagai penjuru kamar, termasuk di kantong-kantong celana.Selain kamar layaknya kapal pecah kembali rapih, mahasiswa juga bisa mengumpulkan uang receh beberapa ribu bahkan belasan ribu rupiah yang tentu saja jaminan hidup untuk 1-2 hari ke depan.
  3. Mengungsi
    Layaknya korban bencana alam yang mengungsi ke lokasi yang aman, mahasiswa penderita bencana finansial juga ikut mengungsi ke lokasi yang lebih kondusif yaitu rumah teman.Berbagai modus seperti mengerjakan tugas maupun sekedar mampir untuk bersilaturahmi dilakoni khususnya di sekitar jam makan. Modus ini terbukti sukses 100%, namun jangan lupa sistem mutualisme. Diberi makan sebaiknya dibalas dengan jasa seperti membantu mencuci piring atau setidaknya sekedar ngobrol basa basi dengan orangtua sang teman.
  4. (Mendadak) kangen orangtua
    Hemat pulsa, sibuk berkuliah, dan tak ingin dianggap anak mama adalah beberapa alasan mahasiswa enggan rajin berkomunikasi dengan orangtuanya nan jauh di kampung halaman. Alasan tak ingin dianggap anak mama adalah alasan yang unik, karena kemungkinan sang mahasiswa lebih suka dianggap anak kampung sebelah.Namun saat akhir bulan tiba, berbagai alasan di atas luluh lantak akibat rasa kangen yang teramat sangat. Meski akhir bulan biasanya pulsa juga ikut sekarat, namun mahasiswa masih berupaya melayangkan beberapa SMS atau bahkan beberapa menit menelepon.Ungkapan kangen mahasiswa biasanya dilakukan singkat, cepat dan efektif. Biasanya terjadi dengan urutan sebagai berikut: “Mama apa kabar?”, “Mama sehat kan?”, dan segera masuk pada inti permasalahan “Ma, uang aku habis.”

Like it? Share with your friends!

535
JeDi

You think water moves fast? You should see ice. It moves like it has a mind. Like it knows it killed the world once and got a taste for murder.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *