Kelulusan adalah hal yang menggembirakan terutama bagi kalangan pelajar. Lulus adalah kabar gembira terhebat yang bisa didapatkan seorang pelajar, lebih hebat daripada diterima cinta oleh gebetan yang diincar berabad-abad. Namun masih banyak pelajar yang merayakan kelulusan dengan cara-cara kampungan seperti konvoi kendaraan, menggelar pesta hura-hura, corat-coret baju, hingga beramai-ramai memalak anak PAUD. Guru dan orang tua murid mestinya membimbing dan mengarahkan para pelajar untuk merayakan kelulusan dengan cara-cara yang lebih bijak, seperti:
1.Merenung
Kelulusan memang hal yang menyenangkan. Tapi alangkah baiknya jika kegembiraan itu dibarengi dengan sebuah perenungan. Pelajar harus diajak merenung jika jenjang pendidikan mereka berikutnya akan lebih sulit. Selain itu, pelajar juga bisa diajak untuk merenungkan segala perbuatan mereka semasa sekolah baik itu perbuatan baik, perbuatan jelek, maupun setengah baik setengah jelek. Dengan begitu, setidaknya para pelajar bisa mengintrospeksi diri mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
2.Maaf-maafan
Setelah diajak merenung, pelajar kemudian dituntun untuk meminta maaf kepada semua orang. Minta maaf kepada guru karena telah merepotkan mereka. Minta maaf kepada teman karena pernah menolak cinta dan PHP-in mereka. Dan minta maaf kepada pedagang di kantin karena terlalu sering berhutang.
3.Menyumbang
Setiap ada pengumuman kelulusan, selalu terlihat pemadangan dimana pelajar mencorat-coret seragamnya. Ada yang corat-coret pakai cat airbrush, spidol, dan bahkan cat tembok. Akan lebih baik jika para pelajar yang lulus itu menyumbangkan seragam mereka untuk orang-orang yang membutuhkan seperti adik kelas, pelajar miskin, dan pedagang seragam. Selain menyumbang seragam, pelajar juga bisa memberikan benda-benda lain seperti topi, dasi, alat tulis, sepatu, kaus kaki, dan barang-barang dari mantan.
4.Syukuran
Tidak ada salahnya merayakan sesuatu dengan menggelar pesta. Itu adalah ungkapan syukur. Namun melakukan pesta yang tidak pantas justru malah bisa merusak makna dari ungkapan syukur tersebut. Daripada menggelar pesta yang berbau hura-hura, akan lebih bijak jika para pelajar menggelar acara syukuran. Daripada jingkrak-jingkrakan atau menari-nari tidak jelas, akan lebih baik jika para pelajar duduk bersama sambil mengingat Tuhan dan membaca rupa-rupa doa seperti doa meminta kelancaran urusan, doa dimudahkan rezeki, doa dilapangkan pikiran, hingga doa dimudahkan mencari pasangan.
Nah, jika seluruh pelajar di Indonesia bisa memahami jika kelulusan tidak harus selalu dirayakan dengan hura-hura, maka amanlah bumi pertiwi dan Menteri Pendidikan pun bisa sedikit lebih lega nafasnya.
Ada cara-cara bijak lain bagi pelajar untuk merayakan kelulusan?
0 Comments