Hari-Hari Anak Nasional Zaman Dulu


527

Sambil memperingati Hari Anak Nasional yang bertepatan jatuh pada hari ini, Jedi akan mengupas tuntas kulit manggis sampai ekstraknya demi menemukan kira-kira ngapain aja sih anak jaman dulu menikmati hari-harinya? Tentu, bukan bermain gadget di rumah seharian. Beginilah kira-kira isi jurnal harian anak-anak masa lalu.

Pagi Hari

Ketika bangun tidur, ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi kutolong Ibu, membersihkan tempat tidurku. Yak, bantal guling bau pesing….

[iframe id=”https://www.youtube.com/embed/amC1sVwNPsE” autoplay=”no”]

Lalu Ibu menyiapkan sarapan. Tak lama setelah makan, ada teman datang memanggil di depan rumah untuk mengajak ke sekolah bersama-sama. Cara memanggilnya sederhana namun efektif. Andaikata nama si anak adalah Budi, maka dia akan dipanggil sesuai silabelnya. Bu~ Di~i~i~i~i~. Dengan harakat panjang tanpa putus-putus dan cengkok goyang.

Di Sekolah

Jedi dulu hanya dibekali uang Rp 500. Kalau ke sekolah, biasanya merokok sambil pake tato gambar Ronaldowati gratis dari permen karet, biar gayanya selangit. Rumornya kalo pake tato itu, kita tidak boleh solat. Hiks.

PERMEN-ROKOK
Keren kan?

Kalau males merokok, biasanya Jedi beli kertas yang ada gambarnya tapi belum diwarnai. Nah tugas kita adalah mewarnainya lalu nanti dinilai si penjualnya. Katanya kalau dapat nilai 90, nanti akan dikasih Tamiya sebagai hadiahnya. Ya kita kan polos, makanya percaya-percaya saja. Tapi ya bodo saja, toh si penjual tidak mau rugi. Dia selalu memberi nilai di bawah 90, mentok-mentoknya di 85. Lalu kita hanya dihadiahi penghapus atau penyerut.

Buat cowok-cowok nakal, biasanya kerjaannya mengikat penyerut yang ada kacanya ke tali sepatu. Lalu kakinya disodorin di antara kaki cewek yang sedang berdiri. Mungkin mereka penasaran, barangkali ada udang dibalik rok.

220fe-sharpener_5

Di Kelas

Sebelum memulai pelajaran, biasanya para siswa mengucapkan salam pada guru yang baru saja datang. Kira-kira begini: Aaaaasalaaaaamuuuaaaalaaaaiiiikuuuuuum waaaarooooohmatuuuuuullohiwa barokaaaaatuuuh. Ucapan tersebut sama seperti ketika sedang memanggil teman di rumahnya. Bernada panjang dengan cengkok dangdut tak karu-karuan.

Dulu, tempat duduk ditentukan oleh guru. Bila ada anak lelaki duduk satu meja dengan anak perempuan, maka ia akan menghabisi masa sekolahnya dengan ejekan “ciyee ciyee” meski ada yang iri. Yang diejek malu-malu kucing, padahal saling suka.

Pada umumnya meja itu dibagi dua sesuai kesepakatan bersama, lalu di tengahnya digarisi menggunakan Tip-X sebagai pembatas wilayah. Kalau berani lewat meskipun hanya pensil, nanti dicubit karena dianggap eksodus wilayah.

dipasang-pasangkan-dengan-teman-sekelas

Eek adalah hal tabu. Biasanya kalo orang lama di WC, sesampainya di kelas ditertawakan seakan-akan eek itu sebuah dosa besar. Padahal kegiatan eek itu manusiawi dan dilakukan di WC, bukan dikubur di dalam pasir. Tapi anak SD menganggap ini adalah hal yang memalukan dan pembunuhan karakter sejak dini.

Nah, karena malu diejek karena eek, maka banyak siswa SD yang enggan ke kamar mandi di sekolah untuk eek. Tidak sedikit juga siswa SD yang emang enggak mood eek di sekolah karena enggak sebersih WC rumah.

Akhirnya kelas tiba-tiba menjadi bau. Iya, siswa itu menahan eek. Akhirnya kentut, tapi ampasnya ikut keluar. Maka ia akan diledek lagi seminggu ke depan. Sungguh, eek adalah buah simalakama bagi anak SD masa lalu.

Pelajaran seni menyanyikan lagu nasional atau lagunya Bu Sud, Pak Kasur, Bu Springbed, Pak Sprei, dll. Kalau mau pulang, biasanya menyanyi Gelang Sipatu Gelang.

[iframe id=”https://www.youtube.com/embed/NgedpM87U90″ autoplay=”no”]

Pulang Sekolah

Anak SD, biasanya pulang siang hari. Mayoritas pulangnya jalan kaki atau naik sepeda. Bagi mereka yang berjalan kaki, rasanya kurang afdol kalau siang-siang tidak berjalan mepet di pinggir parit. Gayanya selangit menjaga keseimbangan. Tapi begitu jatuh, mati gaya. Badan dilumuri limbah tokay masyarakat sekitar.

Di Rumah

Sesampainya di rumah, beberapa anak dipaksa tidur siang oleh orangtuanya. Anak lainnya bisa bebas bermain setelahnya.

Perempuan biasanya main bekel, lompat tali atau main BP. Iya Bepe, bukan Bambang Pamungkas, bukan pula Blue Pilem. Tapi Bepe itu kertas gambar cewek cantik yang bisa diganti-ganti bajunya. Cantik sih, tapi Jedi enggak tertarik. Aku (ciee udah pakai aku) sampai sekarang enggak tahu artinya Bepe itu apa, tapi mungkin itu barbie edisi kertas. Entahlah.

img4645n

Bermain

Anak-anak biasanya bermain layangan. Diadu dengan layangan lain, lalu kejar-kejaran bila layangan musuh jatuh. Berharap mendapatkan layangan. Biasanya sambil nyanyi lagu Kuambil Buluh Sebatang”

[iframe id=”https://www.youtube.com/embed/ILFyqRT8Ln8″ autoplay=”no”]

Atau bermain Petak Umpet, Galah Asin, Gerobak Sodor, Pris-prisan, Saya Orang Miskin Saya Orang Kaya. (Ini nama permainan di Sunda)

Setidaknya tanpa pegang gadget di rumah, main Angry Birds.

Tontonan

Tontonan masa lalu ada Kapten Tsubasa, Sailor Moon, Dragon Ball, Tokyo Mew Mew, Dr Slump, Cyborg Kuro-chan, Bubu Chacha, Hamtaro, Yuyu Hakusho, Slam Dunk, Hikari no Go, Saras 008, Panji Manusia Milenium, Anak aAaib, Jin dan Jun, serta masih banyak lagi. Lagu openingnya pun masih ingat. Jelas, bukan tontonan sinetron cinta-cintaan binatang. Kalau mau nostalgia, bisa search dan nonton online di sini atau kalau pengen dengar lagu opening dan endingnya saja, bisa cek di sini.

[iframe id=”https://www.youtube.com/embed/pYWkCoxzzBU” autoplay=”no”]

Sekarang

Sekarang kami sudah dewasa. Hidup dengan belajar dan membaca. Anak jaman sekarang mulai malas baca karena terbiasa membuka gadget atau sosial media dengan tulisan hanya 140 karakter.

Bayangkan, sekarang ini Anak TK disodomi, Anak SD dipukuli, Anak SMP dibuli, Anak SMA bikin video trijipi, Anak kuliah diospek sampai mati. Seumur hidup, kita tetaplah seorang anak dari seorang ibu.

Maka lindungilah, sayangi, dan beri edukasi kepada semua orang di sekitar kita, termasuk anak-anak yang masih membutuhkan orangtuanya.

Selamat Hari Anak Nasional!


Like it? Share with your friends!

527
JeDi

You think water moves fast? You should see ice. It moves like it has a mind. Like it knows it killed the world once and got a taste for murder.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *