Pesawat Lion Air JT772 tujuan Jakarta-Makassar terpaksa mendarat di Surabaya lantaran temperatur udara di kabin mendingin hingga membuat air membeku. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan laporan ini merupakan permintaan dari YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).
“Bulan Februari lalukan YLKI minta Lion Air dibekukan. Jadi sebelum tutup tahun kami minta pihak Lion Air mewujudkan permintaan tersebut tanpa harus membuat tulisan di wujudkan.com atau change.org” demikian laporan yang disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Susuprasetya.
Peristiwa itu terjadi setelah pesawat lepas landas sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (20/12) dari Jakarta menuju Makassar. Saat mengudara, AC di kabin pesawat tiba-tiba menjadi sangat dingin.
“Penumpang yang ada di deretan 9, 10, 11, 12 pindah ke tempat pramugari. Istri saya mengungsi ke bagian belakang, sementara pramugarinya berusaha memberikan air hangat kepada para penumpang,” ucap salah seorang penumpang bernama Rudi, Selasa (22/12/2015).
Pramugari lalu memberitahu pilot soal kondisi di dalam kabin yang dingin. Pilot akhirnya memutuskan untuk mendaratkan pesawatnya di Surabaya, setelah 30-40 menit mengudara.
“Kapten memutuskan mendarat darurat di Surabaya, ada kesalahan teknis,” ujarnya.
Tapi tak sampai situ, sesaat pesawat akan mendarat di Surabaya, dinding panel di samping bangku yang diduduki Rudi terbuka. “Mungkin karena jadi es. Dinginnya sekitar 4 derajat,” ujarnya.
Pihak YLKI dilain pihak menyatakan senang dengan pembekuan Lion Air ini, namun bukan pembekuan seperti ini yang mereka maksud. “Ngga gitu jugaa..”, ungkap Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi Selalu.
0 Comments