Pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar. Dengan kenaikan ini, harga Premium yang sebelumnya Rp 6.900 per liter naik Rp 500 menjadi Rp 7.400 per liter dan harga solar yang sebelumnya Rp 6.400 per liter juga naik Rp 500 menjadi Rp 6.900 per liter. Sementara itu harga minyak tanah tidak ikut naik, begitu pun dengan harga minyak urut dan jelantah.
Kenaikan harga BBM bersubisidi ini dirasakan sangat memberatkan terutama oleh para pengusaha warteg.
“Kita yang punya warteg jadi bingung kalau BBM naik terus kayak gini.” resah Martini (45), seorang pemilik warteg pinggir jalan nun jauh di sana. Martini lebih jauh menjelaskan jika kenaikan harga BBM ini membuatnya galau dan sulit tidur. “Kita cuma punya dua pilihan, menaikkan harga atau mengurangi porsi makanannya. Sayangnya, kedua pilihan itu sama-sama diprotes pelanggan. Duh, pusing pala barbie!”
Tak hanya pemilik warteg, keresahan pun juga dirasakan oleh para pelanggan warteg. Paijo (47) seorang tukang ojek mengungkapkan kegundahannya, “Kalau kemarin-kemarin dengan duit sepuluh rebu saya bisa beli nasi seporsi sama lauk telur dadar, tempe oreg, dan sayur asem. Tapi sekarang sepuluh rebu cuma dapet nasi ¾ porsi, lauk telur dadar seperempat mateng, tempe oreg sisa kemaren, dan ucapan terima kasih. Duh, pusing pala hello kitty!”
0 Comments